ANALISIS KEGAGALAN FAN EXTRACT P/N CE1909AA1 PADA PESAWAT AIRBUS 330 SERIES DI PT.GMF AEROASIA.Tbk

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan pada komponen Fan Extract P/N CE1909AA1 yang terpasang pada pesawat Airbus 330 Series di PT. GMF AeroAsia Tbk. Fan Extract merupakan komponen vital dalam sistem ventilasi avionik yang berperan dalam mencegah terjadinya overheating pada peralatan elektronik pesawat. Berdasarkan data engineering dari tahun 2019 hingga 2024, ditemukan sebanyak 66 kasus unscheduled removal terhadap komponen ini, yang menunjukkan adanya masalah signifikan dan berulang yang perlu dikaji lebih lanjut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan dua tahapan analisis utama, yaitu Diagram Pareto dan Fishbone Diagram. Hasil analisis yang diperoleh dari Diagram Pareto menunjukkan bahwa penyebab utama kegagalan pada komponen adalah "Bearing Rough," yang tercatat dengan frekuensi 31 dari total 66 kejadian, menghasilkan persentase sebesar 47%. Ini berarti hampir setengah dari semua kegagalan yang tercatat disebabkan oleh masalah pada bearing. Di urutan kedua, kerusakan pada rotor teridentifikasi dengan frekuensi 11, yang setara dengan 17%. Hal ini menunjukkan bahwa kerusakan rotor juga merupakan isu penting yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Selanjutnya, terdapat dua penyebab lain yang masing-masing berkontribusi sebesar 8%, yaitu "Impeller Damage" dan "No Fault Found." Meskipun keduanya memiliki persentase yang sama, penting untuk dicatat bahwa mereka mencerminkan jenis masalah yang berbeda. "No Fault Found" menunjukkan situasi di mana tidak ada penyebab yang jelas dapat diidentifikasi. Terakhir, "PCB Pop Out" mencatat persentase terendah, yaitu 4%, yang menunjukkan bahwa meskipun ini adalah faktor yang paling jarang terjadi, tetap harus diwaspadai. Untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh, penulis juga menghitung persentase kumulatif dari setiap penyebab. Kumulatif untuk "Bearing Rough" adalah 47%, yang mencerminkan kontribusinya terhadap total kegagalan. Ketika "Rotor Damage" ditambahkan, kumulatifnya meningkat menjadi 64%, menunjukkan bahwa kedua faktor ini bersama-sama menyumbang sebagian besar dari total kegagalan. Kumulatif untuk "Impeller Damage" kemudian menjadi 72%, dan setelah menambahkan "No Fault Found," kumulatifnya mencapai 80%. Akhirnya, dengan memasukkan "PCB Pop Out," total kumulatif mencapai 84%. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi akar penyebab dari “Bearing Rough” dengan menggunakan Fishbone Diagram melalui pendekatan 5M: Man, Method, Machine, Material, dan Mother Nature (Environment). Wawancara dilakukan secara terstruktur kepada teknisi dan engineer yang memiliki Type Rating Airbus 330 Series dan COMA Rating pada komponen Fan Extract. Hasil wawancara menunjukkan bahwa penyebab utama kerusakan "Bearing Rough" pada komponen Fan Extract disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Pertama, faktor manusia yang tidak mematuhi prosedur yang telah ditetapkan dan tidak tidak melakukan grease ulang pada bearing dengan benar. Kedua, metode perawatan yang tidak lengkap, seperti tidak adanya prosedur pembersihan yang tercantum dalam job card. Ketiga, penggunaan alat yang tidak terkalibrasi, seperti torque wrench manual, yang dapat mempengaruhi akurasi dalam proses perawatan. Selain itu, kualitas material bearing yang rendah juga menjadi masalah, yang disebabkan oleh keterbatasan stok dari produsen asli (OEM). Terakhir, kondisi lingkungan penyimpanan pesawat yang tidak sesuai dengan prosedur dapat menyebabkan kontaminasi pada lubricate shaft, yang berkontribusi pada kerusakan komponen.. Berdasarkan analisis yang dilakukan, peneliti memberikan rekomendasi berupa Corrective Action dan Preventive Action. Tindakan perbaikan mencakup perbaikan prosedur perawatan dan kalibrasi peralatan, pelatihan ulang personel terkait greasing bearing, serta pengawasan ketat terhadap kebijakan penyimpanan pesawat. Tindakan pencegahan meliputi penjadwalan ulang perawatan berbasis kondisi (on-condition maintenance), serta pengadaan pelumas dan alat yang sesuai dengan standar OEM. Dengan menerapkan rekomendasi ini, diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kapabilitas perawatan komponen Fan Extract di lingkungan PT. GMF AeroAsia Tbk,

Kata Kunci: Fan Extraction, Airbus 330, kegagalan komponen, unscheduled removal, Diagram Pareto, Fishbone Diagram, 5M, Corrective Action, Preventive Action, keselamatan penerbangan

This study is designed to examine the problems associated with the Fan Extract component P/N CE1909AA1, which is fitted on Airbus 330 Series planes at PT.GMF AeroAsia Tbk. The Fan Extract is an essential part of the aircraft's ventilation system, critical for avoiding overheating of the electronic systems. From engineering records collected between 2019 and 2024, we identified 66 instances of unexpected removal of this component, highlighting major and recurring problems that warrant deeper analysis. The approach taken in this research is qualitative, employing a two-phase analysis method, specifically the Pareto Diagram and Fishbone Diagram. Findings from the Pareto Diagram reveal that the leading reason for the component's failure is "Bearing Rough," noted in 31 out of the 66 cases, amounting to a 47% occurrence rate. This suggests that almost half of the recorded failures stem from bearing-related issues. In second place, rotor damage was reported with a frequency of 11 incidents, representing 17%. This implies that rotor damage is also a considerable concern that necessitates further investigation. Additionally, there are two more reasons each responsible for 8%, specifically "Impeller Damage" and "No Fault Found. " While both share the same percentage, they signify different kinds of issues. The "No Fault Found" situation points to instances where a specific cause cannot be determined. Finally, "PCB Pop Out" exhibited the lowest frequency at 4%, signaling that even though it occurs the least often, it still requires attention. To give a clearer summary, the researcher also determined the cumulative percentage for each cause. The cumulative percentage for "Bearing Rough" stands at 47%, which indicates its share of the total failures. When "Rotor Damage" is added, the cumulative total rises to 64%, showing that these two issues collectively represent a significant fraction of the failures. Following this, the cumulative percentage for "Impeller Damage" becomes 72%, and including "No Fault Found" takes it to 80%. Ultimately, when
"PCB Pop Out" is factored in, the grand total cumulative percentage reaches 84% The subsequent phase involves pinpointing the underlying reasons for "Bearing Rough" by utilizing the Fishbone Diagram with the 5M approach: Man, Method, Machine, Material, and Mother Nature (Environment). Systematic interviews were carried out with technicians and engineers who have Type Rating Airbus 330 Series and COMA Rating on the Fan Extract part. The findings from these interviews reveal that the main factors contributing to "Bearing Rough" failure in the Fan Extract component stem from a blend of several elements. Firstly, human-related issues arise when established protocols are not followed and when doing a greaseing for a bearing not doing correctly. Secondly, inadequate maintenance practices, including the lack of cleaning protocols on job cards, play a role. Thirdly, the employment of uncalibrated tools, like manual torque wrenches, can impair accuracy during maintenance tasks. Additionally, poor quality of bearing materials is problematic, which is attributed to the limited supply from the original equipment manufacturer (OEM). Lastly, improper environmental conditions for aircraft storage can lead to contamination in the shaft lubricant, which further contributes to component failure. Following the analysis, the researchers propose recommendations in terms of Corrective Actions and Preventive Actions. Corrective actions suggest enhancing maintenance protocols and ensuring equipment calibration, and enforcing strict oversight of aircraft storage guidelines. Preventive actions include adjusting maintenance schedules based on condition (on-condition maintenance) and acquiring lubricants and tools that align with OEM specifications. By enacting these recommendations, there is an expectation that the occurrence of failures can be minimized and the reliability of the Fan
Extract component can be enhanced. This study aims to improve the quality and effectiveness of maintenance for the Fan Extract component at PT. GMF AeroAsia Tbk.

Keywords: Fan Extract, Airbus 330, component failure, unscheduled removal, Pareto Diagram, Fishbone Diagram, 5M, Corrective Action, Preventive Action, flight safety.