PENGEMBANGAN HAZARD REPORTING BERBASIS WEBSITE DI PT MULYA SEJAHTERA TECHNOLOGY BANDUNG

Keselamatan merupakan pilar fundamental dalam industri penerbangan, di mana implementasi Safety Management System (SMS) yang efektif menjadi sebuah keharusan. Di PT Mulya Sejahtera Technology, sebuah organisasi perawatan pesawat udara, proses identifikasi dan mitigasi bahaya menjadi inti dari operasional yang aman. Namun, penelitian ini mengidentifikasi adanya tantangan signifikan yang menghambat efektivitas SMS perusahaan. Sistem pelaporan bahaya yang ada saat ini masih bersifat sepenuhnya manual, mengandalkan formulir kertas yang ditempatkan di satu lokasi terpusat. Proses ini terbukti menimbulkan berbagai inefisiensi sistemik: alur kerja menjadi lambat, rentan terhadap kehilangan dokumen, dan menciptakan hambatan psikologis bagi karyawan untuk berpartisipasi aktif. Akibatnya, terjadi minimnya keterlibatan personel dalam melaporkan potensi bahaya, tidak adanya mekanisme pemantauan laporan secara real-time oleh manajemen, dan keterlambatan dalam analisis serta pengambilan tindakan korektif. Kondisi ini secara langsung melemahkan pilar utama SMS yang bergantung pada aliran informasi keselamatan yang proaktif. Menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merancang, membangun, dan menguji kelayakan sebuah solusi digital yang modern dan terintegrasi. Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua: pertama, mengembangkan sebuah sistem pelaporan bahaya (hazard reporting) berbasis website yang fungsional untuk menggantikan proses manual. Kedua, menguji kelayakan sistem yang telah dikembangkan secara komprehensif untuk memastikan sistem tersebut tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga dapat diterima dan digunakan secara efektif oleh para pemangku kepentingan di PT Mulya Sejahtera Technology. Penelitian ini mengadopsi pendekatan Research and Development (R&D) dengan menerapkan model pengembangan perangkat lunak Waterfall. Metodologi ini dipilih karena sifat kebutuhan proyek yang jelas dan terdefinisi dengan baik, memungkinkan proses pengembangan yang terstruktur melalui lima tahapan sekuensial: Analisis, Desain, Implementasi, Pengujian, dan Pemeliharaan. Pada tahap analisis, data dikumpulkan melalui studi literatur, observasi, dan wawancara. Untuk memastikan struktur sistem yang kokoh, perancangan arsitektur menggunakan pola Model-View-Controller (MVC), yang secara efektifii memisahkan antara logika data, antarmuka pengguna, dan logika kontrol. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem pelaporan bahaya berbasis website yang berfungsi penuh dan berhasil mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem sebelumnya. Sistem pelaporan ini dilengkapi dengan fitur-fitur utama yang dirancang spesifik berdasarkan kebutuhan pengguna, antara lain: formulir pelaporan digital yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja, fitur unggah foto sebagai bukti pendukung, sistem manajemen laporan bagi Safety Officer untuk memverifikasi dan memperbarui status tindak lanjut secara real-time, serta dashboard pemantauan interaktif bagi manajemen. Tahap pengujian menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan sangat layak untuk diimplementasikan. Validasi yang dilakukan oleh tiga ahli internal mencakup QA (Quality Assurance) & Safety Manager, Safety Officer, dan IT (Information Technology) & HR (Human Resources) Supervisor memberikan skor kelayakan rata-rata yang sangat tinggi, yaitu 95,9%, yang masuk dalam kategori "Sangat Layak". Penilaian ini mengonfirmasi bahwa sistem telah sesuai dengan kebutuhan teknis perusahaan. Selanjutnya, pengujian fungsional dengan metode black-box pada semua fitur inti, mulai dari proses login hingga manajemen laporan, menunjukkan tingkat keberhasilan 100% tanpa ditemukan kesalahan, yang menegaskan keandalan teknis website. Sebagai kesimpulan, penelitian ini telah berhasil mencapai tujuannya dengan sukses mengembangkan dan memvalidasi kelayakan sistem pelaporan bahaya berbasis website. Sistem yang dihasilkan bukan hanya sekadar alat digital, melainkan sebuah solusi strategis yang berpotensi mentransformasi budaya keselamatan di PT Mulya Sejahtera Technology dari reaktif menjadi proaktif. Dengan meruntuhkan hambatan pelaporan dan menyediakan transparansi data, sistem ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi karyawan dan mempercepat waktu respons terhadap bahaya.

Kata Kunci: Pelaporan Bahaya, Metode Waterfall, Sistem Manajemen Keselamatan, Website.

Safety is a fundamental pillar in the aviation industry, where the implementation of an effective Safety Management System (SMS) is a must. At PT Mulya Sejahtera Technology, an aircraft maintenance organization, the process of identifying and mitigating hazards is at the core of safe operations. However, this study identifies significant challenges that hinder the effectiveness of the company's SMS. The current hazard reporting system is still entirely manual, relying on paper forms placed at a centralized location. This process has proven to cause various systemic inefficiencies: workflows become slow, documents are prone to loss, and psychological barriers are created for employees to actively participate. As a result, there is minimal personnel involvement in reporting potential hazards, no real-time monitoring mechanism for reports by management, and delays in analysis and corrective action. This situation directly weakens the core pillar of SMS, which relies on proactive safety information flow. To address these issues, this study aims to design, build, and test the feasibility of a modern and integrated digital solution. The objectives of this study are twofold: first, to develop a functional website-based hazard reporting system to replace the manual process. Second, to comprehensively test the feasibility of the developed system to ensure it is not only technically reliable but also acceptable and effectively usable by stakeholders at PT Mulya Sejahtera Technology. This research adopts a Research and Development (R&D) approach using the Waterfall software development model. This methodology was chosen due to the clear and well-defined nature of the project requirements, enabling a structured development process through five sequential stages: Analysis, Design, Implementation, Testing, and Maintenance. During the analysis stage, data was collected through literature reviews, observations, and interviews. To ensure a robust system structure, the architecture design uses the Model-View-Controller (MVC) pattern, which effectively separates data logic, user interface, and control logic. The result of this research is a fully functional web-based hazard reporting application that successfully addresses the weaknesses of the previous system. This application is equipped with key features specifically designed based on user needs, including: a digital reporting form that can be accessed anytime and anywhere, a photo upload feature as supporting evidence, a report management system for Safety Officers to verify and update follow-up status in real-time, and an interactive monitoringiv dashboard for management. The testing phase demonstrated that the developed system is highly suitable for implementation. Validation conducted by three internal experts including the QA & Safety Manager, Safety Officer, and IT & HR Supervisor yielded an average suitability score of 95.9%, falling into the “Highly Suitable” category. This assessment confirms that the system aligns with business needs and the company's technical standards. Furthermore, functional testing using the black-box method on all core features, from the login process to report management, showed a 100% success rate with no errors found, affirming the technical reliability of the application. In conclusion, this study has successfully achieved its objectives by successfully developing and validating the feasibility of a web-based hazard reporting system. The resulting application is not merely a digital tool but a strategic solution with the potential to transform the safety culture at PT Mulya Sejahtera Technology from reactive to proactive. By breaking down reporting barriers and providing data transparency, the system is expected to increase employee participation and accelerate response times to hazards.

keyword: Hazard Reporting, Safety Management System, Waterfall model, Website.