ANALISIS AKAR PENYEBAB KEGAGALAN TWIN MOTOR ACTUATOR PADA FUEL SYSTEM P/N FRH010041 PESAWAT AIRBUS 330 SERIES DI PT GMF AEROASIA, Tbk

-, Nadhira Nur Azizah ANALISIS AKAR PENYEBAB KEGAGALAN TWIN MOTOR ACTUATOR PADA FUEL SYSTEM P/N FRH010041 PESAWAT AIRBUS 330 SERIES DI PT GMF AEROASIA, Tbk. -. (Submitted)

[thumbnail of TUGAS AKHIR] Text (TUGAS AKHIR)
D IV TPU 16 B_NADHIRA NUR AZIZAH_TUGAS AKHIR_2025.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB) | Request a copy

Abstract

Keselamatan dan efisiensi operasional merupakan pilar fundamental dalam industri penerbangan, di mana keandalan setiap komponen pesawat memegang peranan vital. Salah satu komponen krusial dalam sistem bahan bakar pesawat Airbus A330 adalah Twin Motor Actuator dengan Part Number FRH010041, yang berfungsi mengontrol katup crossfeed untuk distribusi bahan bakar antar sayap. Kegagalan pada komponen ini dapat mengganggu keseimbangan dan suplai bahan bakar ke mesin, sehingga berdampak signifikan pada keselamatan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap akar penyebab dari 40 kasus kegagalan berulang (repetitive problems) pada Twin Motor Actuator yang tercatat di PT GMF AeroAsia selama periode 2020 hingga 2024. Urgensi penelitian ini diperkuat oleh status komponen tersebut dalam Minimum Equipment List (MEL) sebagai kategori Repair Interval B, yang mengharuskan perbaikan dilakukan dalam waktu tiga hari kalender. Ketidakpatuhan terhadap interval perbaikan ini akan membuat pesawat tidak laik terbang, sehingga setiap kegagalan secara langsung menciptakan tekanan operasional yang tinggi, menyebabkan unscheduled removal, dan berisiko memicu penundaan atau pembatalan penerbangan yang merugikan. Metode penelitian yang digunakan adalah Root Cause Analysis (RCA) dengan pendekatan kualitatif yang komprehensif, dirancang untuk mengungkap penyebab laten di balik gejala teknis. Tahapan analisis dimulai dengan pengolahan data kegagalan historis menggunakan Diagram Pareto untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan mode kegagalan yang paling sering terjadi. Berdasarkan prioritas tersebut, analisis kualitatif dilanjutkan melalui wawancara mendalam dengan teknisi ahli bersertifikasi dan para engineer untuk mengumpulkan data primer mengenai praktik di lapangan. Seluruh potensi penyebab yang terhimpun kemudian dipetakan secara visual menggunakan Diagram Fishbone, yang mengklasifikasikan masalah ke dalam lima kategori utama: Manusia (Man), Metode (Method), Material, Mesin (Machine), dan Lingkungan (Environment). Untuk mencapai akar masalah yang paling fundamental, setiap cabang pada Diagram Fishbone dianalisis lebih lanjut menggunakan teknik Analisis 5 Why. Tahap akhir melibatkan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pemangku kepentingan untuk memvalidasi temuan dan merumuskan usulan tindakan perbaikan yang terstruktur dan dapat diimplementasikan menggunakan kerangka kerja 5W+1H. Hasil analisis melalui Diagram Pareto menunjukkan bahwa korosi pada konektor (connector corrosion) merupakan mode kegagalan yang paling dominan, menyumbang 50% dari total 40 kasus kegagalan. Analisis kualitatif yang mendalam kemudian mengungkap bahwa akar penyebab dari korosi ini bersifat multifaktorial dan sistemik, yang melibatkan interaksi kompleks antar berbagai faktor. Dari sisi Metode, akar masalah fundamental adalah ketiadaan prosedur inspeksi korosi yang spesifik dan preventif dalam dokumen acuan tertinggi, yaitu Maintenance Planning Data (MPD), yang berakibat pada tidak adanya perintah kerja tersebut dalam task card rutin. Dari sisi Faktor Manusia, ditemukan adanya sikap complacency dan overconfidence yang menyebabkan ketidakpatuhan pada prosedur Aircraft Maintenance Manual (AMM), yang diperparah oleh tekanan waktu akibat Turn Around Time (TAT) yang singkat. Dari sisi Lingkungan, akar masalahnya adalah paparan kelembapan tinggi secara terus-menerus akibat kondisi hangar yang beroperasi dalam keadaan terbuka, sebuah konsekuensi dari transisi infrastruktur yang belum sepenuhnya adaptif dari perawatan pesawat narrow-body ke wide-body. Faktor Material dan Mesin juga berkontribusi, seperti kurangnya lapisan pelindung pada konektor dan penggunaan tools yang tidak diperiksa kelayakannya. Kesimpulannya, kegagalan Twin Motor Actuator bukanlah masalah komponen yang terisolasi, melainkan merupakan konsekuensi dari kelemahan sistemik dalam prosedur perawatan, budaya kerja, dan kondisi lingkungan operasional. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan keandalan komponen dan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.

Kata Kunci: Twin Motor Actuator, Root Cause Analysis, Diagram Fishbone, Analisis 5 Why, Korosi

Operational safety and efficiency are fundamental pillars of the aviation industry, wherein the reliability of every aircraft component plays a vital role. A critical component within the fuel system of the Airbus A330 aircraft is the Twin Motor Actuator, Part Number FRH010041, which controls the crossfeed valve for fuel distribution between the wings. Failure of this component can disrupt fuel balance and supply to the engines, thereby significantly impacting safety. This study aims to conduct an in-depth analysis of the root causes behind 40 repetitive failure cases of the Twin Motor Actuator recorded at PT GMF AeroAsia during the 2020-2024 period. The urgency of this research is underscored by the component's classification in the Minimum Equipment List (MEL) under the Repair Interval B category, mandating that repairs must be completed within three calendar days. Non-compliance with this repair interval renders the aircraft unserviceable, meaning each failure directly creates high operational pressure, leads to unscheduled removals, and risks causing costly flight delays or cancellations.
The research method employed is a comprehensive qualitative Root Cause Analysis (RCA), designed to uncover the latent causes behind technical symptoms. The analysis began with processing historical failure data using a Pareto Diagram to identify and prioritize the most frequent failure modes. Based on this priority, qualitative analysis proceeded through in-depth interviews with certified expert technicians and engineers to gather primary data on field practices. All potential causes were then visually mapped using a Fishbone Diagram, classifying issues into five main categories: Man, Method, Material, Machine, and Environment. To reach the most fundamental root causes, each branch of the Fishbone Diagram was further analyzed using the 5 Whys technique. The final stage involved a Focus Group Discussion (FGD) with relevant stakeholders to validate the findings and formulate a structured, implementable corrective action plan using the 5W+1H framework.
The analysis via the Pareto Diagram revealed that connector corrosion is the most dominant failure mode, accounting for 50% of the total 40 cases. The subsequent in-depth qualitative analysis uncovered that the root causes of this corrosion are multifactorial and systemic, involving a complex interplay of various factors. From the Method perspective, the fundamental root cause was the absence of specific, preventive corrosion inspection procedures in the highest-level reference document, the Maintenance Planning Data (MPD), which resulted in no such task being included in routine task cards. Regarding Human Factors, a culture of complacency and overconfidence was identified, leading to non-compliance with the Aircraft Maintenance Manual (AMM), exacerbated by time pressure from short Turn Around Times (TAT). From an Environmental standpoint, the root cause was continuous high-humidity exposure due to the hangar operating in an open condition, a consequence of an infrastructure that had not fully adapted from narrow-body to wide-body aircraft maintenance. Material and Machine factors also contributed, such as the lack of protective coating on connectors and the use of uninspected tools. In conclusion, the failure of the Twin Motor Actuator is not an isolated component issue but a consequence of systemic weaknesses in maintenance procedures, work culture, and operational environmental conditions. This research yields strategic, actionable recommendations to enhance component reliability and overall aviation safety.

Keywords: Twin Motor Actuator, Root Cause Analysis, Fishbone Diagram, 5 Whys Analysis, Aircraft Corrosion

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Twin Motor Actuator, Root Cause Analysis, Diagram Fishbone, Analisis 5 Why, Korosi Keywords: Twin Motor Actuator, Root Cause Analysis, Fishbone Diagram, 5 Whys Analysis, Aircraft Corrosion
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: DIV Teknik Pesawat Udara
Depositing User: Nadhira Nur Azizah
Date Deposited: 08 Sep 2025 05:26
Last Modified: 08 Sep 2025 05:26
URI: http://repository.ppicurug.ac.id/id/eprint/669

Actions (login required)

View Item
View Item