KAJIAN STANDARDISASI MARKA HELIPORT DI BANDAR UDARA FATMAWATI SOEKARNO BENGKULU

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian marka heliport di Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu dengan standar internasional (ICAO Annex 14 Vol. II) dan regulasi nasional (Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 215 Tahun 2019). Latar belakang penelitian didasarkan pada pentingnya standardisasi marka heliport untuk menjamin keselamatan dan efisiensi operasional, terutama mengingat ketidaksesuaian marka dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan pelanggaran regulasi. Studi ini berfokus pada marka di area FATO, TLOF, dan Safety Area. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif, meliputi observasi lapangan, wawancara dengan pihak terkait, serta analisis dokumen regulasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik gap analysis untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian antara kondisi eksisting dan standar yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa marka eksisting pada FATO dan TLOF tidak memenuhi standar minimal yang ditetapkan, sementara Safety Area sudah sesuai. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti memberikan dua rekomendasi solusi: (1) menurunkan nilai D (D-Value) menjadi 9,64 meter untuk menyesuaikan marka eksisting tanpa perlu pembangunan ulang, atau (2) melakukan perbaikan fisik heliport agar sesuai dengan standar. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola bandara dalam meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional heliport.

Kata Kunci: Heliport, Standardisasi, Marka

This study aims to evaluate the compliance of heliport markings at Fatmawati Soekarno Bengkulu Airport with international standards (ICAO Annex 14 Vol. II) and national regulations (Regulation of the Director General of Civil Aviation No. KP 215 of 2019). The research background is based on the importance of standardizing heliport markings to ensure operational safety and efficiency, particularly since non-compliant markings can increase the risk of accidents and regulatory violations. The study focuses on markings in the FATO, TLOF, and Safety Area. The research employs qualitative and quantitative methods, including field observations, interviews with relevant stakeholders, and analysis of regulatory documents. The collected data were analyzed using gap analysis to identify discrepancies between existing conditions and applicable standards. The results indicate that the existing markings on the FATO and TLOF do not meet the minimum required standards, while the Safety Area markings are compliant. Based on these findings, the study proposes two solutions: (1) reducing the D-Value to 9.64 meters to align existing markings without reconstruction, or (2) physically improving the heliport to meet standards. These recommendations are expected to serve as a reference for airport management in enhancing the safety and operational efficiency of the heliport.

Keywords: Heliport, Standardization, Markings