ANALISIS TEBAL PERKERASAN KAKU PADA AREA REKONSTRUKSI WEST APRON DENGAN METODE FAA DI BANDAR UDARA KELAS 1 UTAMA JUWATA

Infrastruktur apron merupakan elemen vital dalam operasional bandar udara. Di Bandar Udara Kelas 1 Utama Juwata, area West Apron mengalami kondisi penurunan perkerasan akibat struktur tanah yang kurang stabil, sehingga diperlukan rekonstruksi. Perbaikan tanah dilakukan menggunakan metode Kolom Grout Modular (KGM) untuk memperkuat kondisi tanah. Laporan OJT ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi tahapan perhitungan tebal perkerasan kaku (rigid pavement) pada area rekonstruksi West Apron dengan Metode Federal Aviation Administration (FAA) , menggunakan data nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah yang telah diperbaiki.Analisis tebal perkerasan dilakukan menggunakan dua pendekatan, yaitu Metode FAA Grafis (mengacu KP 93 Tahun 2015) dan perangkat lunak FAARFIELD. Pesawat terkeritis yang menjadi acuan desain adalah Boeing 737-900ER , dengan perencanaan nilai CBR tanah dasar sebesar 6% (kategori C).
Hasil perhitungan tebal perkerasan beton (Surface) yang diperoleh adalah:Metode FAA Grafis: 15 inci (38,1 cm). Nilai Pavement Classification Rating (PCR) yang dihasilkan adalah PCR = 545/R/C/W/T.Software FAARFIELD: 15,8 inci (40,132 cm). Nilai PCR yang dihasilkan adalah PCR = 608/R/C/W/T. Nilai Aircraft Classification Rating (ACR) untuk pesawat terkeritis Boeing 737-900ER adalah 602,37 (untuk kategori subgrade C). Perbandingan hasil ini menunjukkan bahwa desain tebal perkerasan yang direncanakan mampu menahan beban pesawat terkeritis yang beroperasi, sehingga dapat menjaga keselamatan dan kenyamanan operasional bandar udara.