POTENSI HAZARD TERKAIT PEMERIKSAAN PEGAWAI KARGO DAN BARANG BAWAANNYA OLEH PETUGAS AVSEC DI POS 2 SISI UDARA (TERMINAL KARGO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL MINANGKABAU

Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM) merupakan bandar udara
di bawah PT. Angkasa Pura Indonesia. Pemeriksaan terhadap orang dan barang
bawaan merupakan salah satu tugas utama personel Aviation Security (AVSEC)
terkhususnya yang bertugas di pemeriksaan pos 2 sisi udara dalam menjaga
keselamatan dan keamanan penerbangan. Pemeriksaan di Security Check Point
(SCP) 2 merupakan bagian penting dari prosedur keamanan bandara untuk
mencegah masuknya barang berbahaya dan terlarang ke dalam kabin pesawat.
Namun, pelaksanaan sistem keamanan di SCP 2 masih menghadapi berbagai
kendala, seperti pemeriksaan masih secara manual, tidak menggunakan alat bantu
untuk memeriksa orang dan barang bawaan, dan kurangnya kesadaran pengguna jasa
bandara terhadap pentingnya keamanan dan keselamatan penerbangan. Kondisi ini
berpotensi menyebabkan lolosnya barang berbahaya (dangerous good) yang dapat
mengancam keselamatan penerbangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi
hazard (bahaya) yang dihadapi oleh petugas AVSEC saat melakukan pemeriksaan
di Pos 2 sisi udara Bandar Udara Internasional Minangkabau. Metode penelitian
yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data
melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi.
Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan dukungan regulasi yang ketat,
dalam pengunaan fasilitas dan peralatan pemeriksaan bantu AVSEC, serta
penerapan SOP demi meminalisirkan risiko hazard diwilayah pemeriksaan pos 2
sisi udara Bandar Udara Internasional Minangkabau.
Kata Kunci : AVSEC, hazard, pemeriksaan keamanan, Pos 2 pemeriksaaan,
bandar udara, SOP (Standard Operating Procedure)

Minangkabau International Airport (BIM) is an airport operated by PT.
Angkasa Pura Indonesia. The inspection of passengers and their belongings is one
of the main duties of Aviation Security (AVSEC) personnel, especially those
assigned to the inspection at Pos 2 airside, in maintaining flight safety and security.
Inspection at Security Check Point (SCP) 2 is a crucial part of airport security
procedures to prevent dangerous and prohibited items from entering the aircraft
cabin. However, the security system implementation at SCP 2 still faces several
challenges, such as manual inspections for passengers and their belongings without
the use of supporting inspection equipment, and a lack of awareness among airport
users regarding the importance of flight safety and security. These conditions
potentially allow dangerous goods to bypass security, threatening flight safety.
This study aims to identify and analyze the potential hazards faced by
AVSEC officers during inspections at Pos 2 airside of Minangkabau International
Airport. The research method used is a qualitative descriptive approach with data
collected through field observations, in-depth interviews, and document studies.
Therefore, this study highlights the need for strict regulations on the use of
AVSEC supporting facilities and equipment, as well as the implementation of
Standard Operating Procedures (SOP) to minimize hazard risks in the inspection
area at Pos 2 airside of Minangkabau International Airport.
Keywords
: AVSEC, hazard, security inspection, Pos 2 inspection, airport,
SOP (Standard Operating Procedure)