ANALISIS KEBOCORAN HYDRAULIC MANIFOLD PADA PESAWAT AIRBUS 330 SERIES DENGAN METODE ROOT CAUSE FAILURE ANALYSIS DI PT GMF AEROASIA Tbk

Pesawat Airbus 330 series menggunakan sistem hidrolik untuk menggerakan berbagai komponen utama seperti landing gear, flight control surfaces¸ nose wheel steering, cargo compartment dan braking system. Dalam pengoperasiannya sistem ini memanfaatan fluida bertekanan yang ditransfer melalui HP manifold ke tiap-tiap sistem penggunanya. HP manifold adalah sebuah komponen pada sistem hidrolik yang berfungi untuk meyalurkan aliran hidrolik dari sumber pemberi tekanan yaitu engine pump ataupun electric pump yang kemudian diteruskan ke komponen atau sistem lain yang memerlukan tekanan hidrolik dalam pengoperasiannya. Pada pesawat Airbus 330 series memiliki 3 komponen HP manifold yang terpasang pada setiap sistem yaitu green hydraulic system, blue hydraulic system, dan yellow hydraulic system. Berdasarkan data dari engineering PT GMF AeroAsia, telah terjadi 86 masalah kebocoran hidrolik yang terjadi pada HP manifold dalam rentang waktu tahun 2021 sampai dengan tahun 2024. Salah satu case yang pernah terjadi mengakibatkan pesawat Airbus 330 GIA harus Return To Base (RTB) karena terjadi kebocoran pada green HP manifold. Kebocoran yang terjadi pada HP manifold sangat merugikan bagi perusahaan karena termasuk ke dalam permasalahan berulang, oleh karena itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui penyebabnya sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis akar penyebab terjadinya kebocoran pada HP manifold serta memberikan usulan perbaikan untuk meminimalisir terjadinya permasalahan berulang. Metode yang digunakan adalah Root Cause Failure Analysis (RCFA) dengan bantuan tools diagram pareto, diagram fishbone, dan 5W+1H. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 4 penyebab kebocoran pada HP manifold yaitu packing, connection, union, dan clogging. Hasil pengelompokan data menggunakan diagram pareto didapatkan bahwa permasalahan yang disebabkan oleh clogging memiliki presentase sebesar 3.46%, union memiliki presentase sebesar 4.56%, connection memiliki presentase sebesar 9.30%, dan permasalahan paling dominan disebabkan oleh packing dengan presentase sebesar 82.56% dari total seluruh kejadian selama periode penelitian. Permasalahan dengan presentase tertinggi dianalisis kembali menggunakan diagram fishbone untuk menemukan akar penyebabnya. Analisis dilakukan berdasarkan 5 faktor penyebab permasalahan yaitu faktor man, faktor machines, faktor methods, faktor materials, dan faktor environments. Hasil analisis menggunakan diagram fishbone didapatkan bahwa kebocoran yang disebabkan oleh packing terjadi karena complacency atau kesalahan perawatan oleh personel, penggunaan manual torque wrench karena keterbatasan jumlah setting value torque wrench yang ada, penggunaan job card inspection yang tidak spesifik pada pekerjaan Detailed Visual Inspection (DVI), melakukan pekerjaan di luar hangar pada saat malam hari yang berakibat pada tidak maksimalnya hasil inspection, dan terjadinya degradasi dari material packing yang disebabkan oleh higher acidity dari cairan hidrolik yang dibuktikan dengan hasil eksperimen yang telah dilakukan. Higher acidity dari cairan hidrolik menjadi faktor paling berpengaruh terhadap kerusakan packing sehingga menyebabkan kebocoran pada HP manifold. Dengan menggunakan metode 5W+1H didapatkan usulan perbaikan kepada perusahaan berupa pembuatan Engineering Order (EO) untuk mempermudah teknisi ketika melakukan pekerjaan inspection pada HP manifold, melakukan penyesuain ulang terkait program perawatan yaitu dengan menurunkan schedule interval dari hydraulic fluid sampling yang sebelumnya setiap 36 bulan menjadi setiap interval C-Check yaitu 24 bulan, memberikan training standard practice maintenance kepada teknisi baru dan seluruh personel yang belum mendapatkan training, dan melakukan evaluasi terkait ketersediaan tools torque wrench yang ada di perusahaan.

Kata Kunci: Hidrolik, Kebocoran, Acidity, RCFA, Manifold, Airbus 330

The Airbus 330 series aircraft uses a hydraulic system to power various major components such as landing gear, flight control surfaces, nose wheel steering, cargo compartment, and braking system. In operation, this system utilizes pressurized fluid that is transferred through the HP manifold to each user system. The HP manifold is a component in the hydraulic system that functions to distribute hydraulic flow from the pressure source, such as the engine pump or electric pump, and then directs it to other components or systems that require hydraulic pressure in operation. The Airbus 330 series aircraft has three HP manifold components installed in each system, namely the green hydraulic system, the blue hydraulic system, and the yellow hydraulic system. Based on data from the engineering department of PT GMF AeroAsia, there have been 86 hydraulic leakage problems in the HP manifold between 2021 and 2024. One such case resulted in an Airbus A330 aircraft operated by GIA having to Return To Base (RTB) due to a leak in the green HP manifold. Leaks in the HP manifold are highly detrimental to the company as they are categorized as repetitive problems. Therefore, an analysis is necessary to identify the root cause and enable preventive actions to be taken. The purpose of this study is to identify the root causes of leaks in the HP manifold and provide recommendations for improvements to minimize repetitive problems. The method used was Root Cause Failure Analysis (RCFA), employing tools such as Pareto diagrams, fishbone diagrams, and 5W+1H. The study identified four main causes of HP manifold leakage: packing, connection, union, and clogging. The results of grouping data using Pareto diagrams showed that problems caused by clogging accounted for 3.46% of the cases, unions for 4.56%, connections for 9.30%, and the most dominant issue was packing, which accounted for 82.56% of the total incidents throughout the study period. The analysis was conducted based on five contributing factors: man, machines, methods, materials, and environments. The results of the analysis using the fishbone diagram show that leakage caused by packing occurs due to complacency or maintenance errors by personnel, the use of manual torque wrenches due to limited availability of setting value torque wrenches, non-specific job card instructions for Detailed Visual Inspection (DVI), performing work outside the hangar at night which resulted in less than optimal inspection results, and material degradation of the packing due to higher acidity in the hydraulic fluid, which was verified through experimental results. The higher acidity of the hydraulic fluid was found to be the most influential factor contributing to packing damage, which subsequently caused leaks in the HP manifold. By using the 5W + 1H method, an improvement proposal was developed for the company in the form of issuing an Engineering Order (EO) to facilitate technicians during inspection tasks on the HP manifold, adjustment to the maintenance program is recommended by reducing the hydraulic fluid sampling interval from 36 months to every C-Check interval, which is 24 months, providing standard practice maintenance training to new technicians and personnel who have not yet received training, and conducting an evaluation regarding the availability of torque wrench tools in the company.

Keywords: Hydraulic, Leakage, Acidity, RCFA, Manifold, Airbus 330