ANALISIS KEANDALAN FUEL CONTROL UNIT P/N 441921-5 PADA APU HONEYWEL GTCP131-9 (A) PESAWAT AIRBUS 320 - 200 DI PT. INDONESIA AIR ASIA

Fuel control unit (FCU) merupakan salah satu komponen penting dalam sistem Auxiliary power unit (APU) pada pesawat Airbus A320-200. Peran FCU sangat vital dalam mengatur suplai bahan bakar secara otomatis agar sesuai dengan kebutuhan operasional APU, terutama selama proses starting hingga mencapai kondisi idle. Mengingat pentingnya fungsi ini, maka tingkat keandalan komponen FCU perlu dianalisis secara sistematis untuk mendukung keselamatan dan efisiensi operasional pesawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keandalan FCU dengan nomor komponen P/N 441921-5 yang digunakan pada APU Honeywell GTCP131-9(A) milik maskapai PT. Indonesia AirAsia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan distribusi probabilitas Weibull sebagai dasar analisis reliabilitas. Data yang dianalisis diperoleh dari catatan aircraft maintenance logbook selama periode tahun 2017 hingga 2024, yang mencatat sebanyak 19 kejadian unscheduled removal terhadap komponen FCU. Proses analisis dimulai dari penentuan parameter shape (β) dan scale (η) dari distribusi Weibull melalui regresi linier, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan nilai mean time to failure (MTTF), keandalan (reliability), dan laju kegagalan (failure rate). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai MTTF dari komponen fuel control unit P/N 441921-5 adalah sebesar 5.820 jam terbang. Pada titik ini, tingkat keandalan komponen berada pada 40,97%, yang berarti sekitar 59,03% dari unit FCU diperkirakan mengalami kegagalan sebelum mencapai usia operasional tersebut. Selain itu, laju kegagalan (failure rate) pada umur MTTF sebesar 0,000205 per jam terbang. Nilai shape parameter (β) yang lebih besar dari 1, yaitu 1.338, menunjukkan bahwa kegagalan komponen mengikuti pola wear-out, di mana risiko kerusakan meningkat seiring bertambahnya usia komponen. Pola distribusi ini sesuai dengan karakteristik distribusi Weibull untuk sistem yang rentan terhadap keausan akibat penggunaan jangka panjang. Grafik keandalan yang dihasilkan memperlihatkan tren penurunan keandalan yang cukup signifikan, dengan kecenderungan mendekati nol setelah melebihi 15.000 jam terbang. Berdasarkan standar keandalan industri di Indonesia, suatu komponen dikategorikan andal apabila memiliki tingkat keandalan minimal sebesar 70%. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai keandalan 70% pada komponen FCU tercapai pada usia 2.933 jam terbang. Hal ini menunjukkan bahwa FCU sebaiknya dijadwalkan untuk perawatan atau penggantian sebelum melewati batas waktu tersebut guna menjaga kinerja sistem tetap optimal.Hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya penggantian atau perawatan preventif, komponen FCU memiliki potensi kegagalan yang tinggi pada fase akhir siklus hidupnya. Oleh karena itu, strategi pemeliharaan berbasis data, seperti time-based maintenance dan predictive maintenance, sangat disarankan untuk diterapkan dalam siklus pemeliharaan FCU. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mendukung pengambilan keputusan teknis di PT. Indonesia AirAsia, terutama dalam hal penyusunan jadwal perawatan dan penggantian komponen secara lebih tepat. Dengan mengetahui nilai MTTF dan failure rate yang akurat, perusahaan dapat meminimalkan risiko gangguan operasional akibat kegagalan FCU serta meningkatkan keselamatan dan efisiensi penerbangan secara keseluruhan.
Kata kunci: fuel control unit, keandalan, mean time to failure, laju kegagalan, Weibull.

Fuel control unit (FCU) is one of the important components in the auxiliary power unit (APU) system on Airbus A320-200 aircraft. The role of the FCU is vital in automatically regulating the fuel supply to match the operational needs of the APU, especially during the starting process until it reaches idle conditions. Given the importance of this function, the reliability of FCU components needs to be analyzed systematically to support the safety and efficiency of aircraft operations. This study aims to analyze the reliability of the FCU with component number P/N 441921-5 used in the Honeywell GTCP131-9(A) APU owned by PT Indonesia AirAsia airline. The method used in this research is a quantitative approach using the Weibull probability distribution as the basis for reliability analysis. The data analyzed were obtained from aircraft maintenance logbook records during the period 2017 to 2024, which recorded 19 unscheduled removal events for FCU components. The analysis process starts from determining the shape (β) and scale (η) parameters of the Weibull distribution through linear regression, then continued with the calculation of the mean time to failure (MTTF) value, reliability, and failure rate. The results showed that the MTTF value of the fuel control unit component P/N 441921-5 was 5.820 flight hours. At this point, the reliability level of the component is 40.97%, which means that approximately 59.03% of FCU units are expected to fail before reaching that operational age. In addition, the failure rate at MTTF age is 0.000205 per flight hour. The shape parameter (β) value, which is greater than 1 (1.338), indicates that component failures follow a wear-out pattern, where the risk of damage increases as the component ages. This distribution pattern aligns with the characteristics of the Weibull distribution for systems susceptible to wear and tear from long-term use. The reliability graph shows a significant decline in reliability, with a tendency to approach zero after exceeding 15.000 flight hours. Based on industry reliability standards in Indonesia, a component is categorized as reliable if it has a minimum reliability level of 70%. Based on the calculation results, the reliability value of 70% for the FCU component is achieved at 2.933 flight hours. This indicates that the FCU should be scheduled for maintenance or replacement before exceeding this time limit in order to maintain optimal system performance.This indicates that without replacement or preventive maintenance, FCU components have a high potential for failure in the final phase of their life cycle. Therefore, data-driven maintenance strategies, such as time-based maintenance and predictive maintenance, are strongly recommended for implementation in the FCU maintenance cycle. This research provides an important contribution to supporting technical decision-making at PT. Indonesia AirAsia, particularly in terms of developing more precise maintenance schedules and component replacement plans. By knowing the accurate MTTF and failure rate values, the company can minimize the risk of operational disruptions caused by FCU failures and enhance overall flight safety and efficiency.
Keywords: fuel control unit, failure rate, mean time to failure, reliability, Weibull