Analisis Hubungan Antara Stres Kerja Personel Pkp-Pk Dan Efektivitas Operasional Unit Pkp-Pk Di Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang

Unit Pertolongan Kecelakaan Pesawat dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) merupakan garda terdepan dalam menangani keadaan darurat penerbangan di lingkungan bandar udara. Tuntutan kesiapsiagaan tinggi, tekanan waktu dalam pengambilan keputusan dapat menimbulkan tekanan psikologis atau stres kerja yang berdampak pada efektivitas operasional personel. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat stres kerja dengan efektivitas pelaksanaan tugas operasional di lingkungan unit PKP-PK Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif korelasional dan menerapkan teknik total sampling pada seluruh personel aktif PKP-PK yang berjumlah 30 orang. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup berbasis skala likert, yang dikembangkan dari indikator stres kerja dan efektivitas operasional yang relevan dengan konteks operasional bandara. Analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara stres kerja dan efektivitas operasional. Ini mengindikasikan bahwa stres kerja yang berada dalam batas adaptif (eustress) sesungguhnya memberikan kontribusi terhadap peningkatan efektivitas operasional unit, khususnya dalam hal responsivitas, kepatuhan terhadap SOP, serta penggunaan peralatan pemadam kebakaran secara efisien.
Implikasi dari temuan ini menegaskan pentingnya manajemen stres kerja berbasis pendekatan individual dan organisasi guna menjaga performa operasional yang optimal. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi praktis dalam menyusun strategi peningkatan efektivitas operasional unit PKP-PK serta menjadi landasan teoritik untuk studi lanjutan dalam bidang keselamatan penerbangan dan psikologi kerja di lingkungan high-risk.

The Aiport Rescue and Fire Fighting (ARFF) Unit serves as the front line in handling aviation emergencies within the airport environment. The high demands for readiness and time pressure in decision-making can lead to psychological pressure or work-related stress, which may affect the operational effectiveness of personnel. This study aims to evaluate the relationship between work stress levels and the effectiveness of operational task execution within the ARFF Unit at Jenderal Ahmad Yani International Airport in Semarang.
This research employed a quantitative correlational approach and utilized a total sampling technique involving all 30 active ARFF personnel. Data were collected through a closed-ended questionnaire based on a Likert scale, developed from indicators of work stress and operational effectiveness relevant to the airport operational context. Data analysis was conducted using the SPSS software.
The research findings indicate a positive and significant relationship between job stress and operational effectiveness. This suggests that job stress within adaptive limits (eustress) actually contributes to enhanced operational effectiveness of the unit, particularly in terms of responsiveness, adherence to SOPs, and efficient use of firefighting equipment.
The implications of these findings underscore the importance of stress management based on both individual and organizational approaches to maintain optimal operational performance. This study is expected to serve as a practical reference in developing strategies to enhance operational effectiveness of ARFF units and as a theoretical foundation for further studies in aviation safety and occupational psychology in high-risk environments.