ANALISIS PROGRAM LATIHAN PKP-PK DALAM MENDUKUNG KESELAMATAN PENERBANGAN DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU

Personel PKP-PK membutuhkan kompetensi yang memadai dan kesiapsiagaan yang optimal dalam penanganan situasi darurat. Adanya program latihan yang efektif dan konsisten dapat membentuk personel yang terampil dan responsif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program latihan PKP-PK di Bandar Udara Internasional Kualanamu sudah berjalan dengan efektif dalam mendukung keselamatan penerbangan, serta menemukan faktor pendukung keberhasilan program. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan mengumpulkan data secara observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai pendukung. Analisis data melalui pendekatan Gap Analysis, yaitu membandingkan program latihan yang dilaksanakan dengan
program latihan yang diharapkan. Hasil penelitian menujukkan bahwa program latihan belum dilaksanakan sesuai prosedur dan belum mencapai tingkat efektivitas yang optimal. Adapun faktor yang menjadi kendala meliputi, belum tersusunnya SOP khusus untuk latihan Hardwork, belum tersedia petunjuk teknis latihan yang bersifat fleksibel, keterbatasan fasilitas latihan, serta penurunan konsistensi pelaksanaan latihan pada tahun 2023-2024. Selain itu, evaluasi dan pengawasan program belum dilakukan secara menyeluruh oleh unit terkait. Oleh karena itu, diperlukan penyusunan SOP Latihan Hardwork, penyusunan petunjuk teknis. Selain itu juga meningkatkan konsistensi pelaksanaan, melakukan pengawasan secara terstruktur, meningkatkan fasilitas, serta
dukungan manajemen dan anggaran untuk program latihan.
PKP-PK personnel require adequate competence and optimal readiness in handling emergency situations. An effective and consistent training program can shape skilled and responsive personnel. This study aims to analyze whether the PKP-PK training program at Kualanamu International Airport has been effectively implemented in supporting aviation safety, as well as to identify the supporting factors for the
program’s success. This research employs a qualitative method, collecting data through observation, interviews, and supporting documentation. Data analysis is conducted using the Gap Analysis approach, comparing the implemented training program with the expected training program. The findings indicate that the training program has not been carried out in accordance with procedures and has not yet
achieved an optimal level of effectiveness. The constraining factors include the absence of a specific SOP for Hardwork training, the unavailability of flexible technical training guidelines, limited training facilities, and a decline in training consistency in 2023–2024. Furthermore, program evaluation and monitoring have not been comprehensively conducted by the relevant units. Therefore, it is necessary to develop a Hardwork Training SOP, prepare flexible technical guidelines, improve implementation consistency, conduct structured monitoring, enhance facilities, and
ensure management and budget support for the training program.